
Gerak
Jatuh Bebas alias GJB merupakan salah satu contoh umum dari Gerak Lurus
Berubah Beraturan. Apa hubungannya ? silahkan dibaca terus, selamat
belajar jatuh bebas, eh selamat belajar pokok bahasan
Gerak Jatuh Bebas. Semoga Tuhan Yang Maha Kuasa selalu menyertai anda,
sehingga tidak pusing, masuk angin atau mual-mual selama proses
pembelajaran ini….
Apa
yang anda amati ketika melihat benda melakukan gerak jatuh bebas ?
misalnya ketika buah mangga yang sangat enak, lezat, manis dan bergizi
jatuh dari pohonnya. Biasa aja…
Jika
kita amati secara sepintas, benda yang mengalami gerak jatuh bebas
seolah-olah memiliki kecepatan yang tetap atau dengan kata lain benda
tersebut tidak mengalami percepatan. Kenyataan yang terjadi, setiap
benda yang jatuh bebas mengalami percepatan tetap. Alasan ini
menyebabkan gerak jatuh bebas termasuk contoh umum GLBB. Bagaimana
membuktikan bahwa benda yang mengalami gerak jatuh bebas mengalami
percepatan tetap ? secara matematis akan kita buktikan pada pembahasan
Penurunan persamaan Jatuh Bebas (tuh, lihatlah ke bawah)
Lakukanlah percobaan berikut ini. Tancapkan dua paku di tanah yang
lembut, di mana ketinggian kedua paku tersebut sama terhadap permukaan
tanah. Selanjutnya, jatuhkan sebuah batu (sebaiknya batu yang permukaannya datar) dengan ketinggian yang
berbeda pada masing-masing paku. Anda akan melihat bahwa paku yang
dijatuhi batu dengan ketingian lebih tinggi tertancap lebih dalam
dibandingkan paku yang lain. hal ini menunjukkan bahwa adanya
pertambahan laju atau percepatan pada gerak batu tersebut saat jatuh ke
tanah. Semakin tinggi kedudukan batu terhadap permukaan tanah, semakin
besar laju batu tersebut saat hendak menyentuh permukaan tanah. Dengan
demikian, percepatan benda jatuh bebas bergantung pada ketinggian alias
kedudukan benda terhadap permukaan tanah. Di samping itu, percepatan
atau pertambahan kecepatan benda saat jatuh bebas bergantung juga pada
lamanya waktu. benda yang kedudukannya lebih tinggi terhadap permukaan
tanah akan memerlukan waktu lebih lama untuk sampai pada permukaan tanah
dibandingkan dengan benda yang kedudukannya lebih rendah. Anda dapat
membuktikan sendiri dengan melakukan percobaan di atas. Pembuktian
secara matematika akan saya jelaskan pada penurunan rumus di bawah. Di baca terus ya, sabar…
Pada masa lampau, hakekat
gerak benda jatuh merupakan bahan pembahasan yang sangat menarik dalam
ilmu filsafat alam. Aristoteles, pernah mengatakan bahwa benda yang
beratnya lebih besar jatuh lebih cepat dibandingkan benda yang lebih
ringan. Pendapat aristoteles ini mempengaruhi pandangan orang-orang yang
hidup sebelum masa Galileo, yang menganggap bahwa benda yang lebih
berat jatuh lebih cepat dari benda yang lebih ringan dan bahwa laju
jatuhnya benda tersebut sebanding dengan berat benda tersebut. Mungkin
sebelum belajar pokok bahasan ini, anda juga berpikiran demikian. Ayo ngaku…..
Misalnya kita menjatuhkan
selembar kertas dan sebuah batu dari ketinggian yang sama. Hasil yang
kita amati menunjukkan bahwa batu lebih dahulu menyentuh permukaan
tanah/lantai dibandingkan kertas. Sekarang, coba kita jatuhkan dua buah
batu dari ketinggian yang sama, di mana batu yang satu lebih besar dari
yang lain. ternyata kedua batu tersebut menyentuh permukaan tanah hampir
pada saat yang bersamaan, jika dibandingkan dengan batu dan kertas yang
kita jatuhkan tadi. Kita juga dapat melakukan percobaan dengan
menjatuhkan batu dan kertas yang berbentuk gumpalan.
Apa yang berpengaruh terhadap
gerak jatuh bebas pada batu atau kertas ? Gaya gesekan udara ! hambatan
atau gesekan udara sangat mempengaruhi gerak jatuh bebas. Galileo mendalilkan bahwa semua benda akan jatuh dengan percepatan yang sama apabila tidak ada udara atau hambatan lainnya. Galileo menegaskan bahwa
semua benda, berat atau ringan, jatuh dengan percepatan yang sama,
paling tidak jika tidak ada udara. Galileo yakin bahwa udara berperan
sebagai hambatan untuk benda-benda yang sangat ringan yang memiliki
permukaan yang luas. Tetapi pada banyak keadaan biasa, hambatan udara
ini bisa diabaikan. Pada suatu ruang di mana udara telah diisap, benda
ringan seperti selembar kertas yang dipegang horisontal pun akan jatuh
dengan percepatan yang sama seperti benda yang lain. Ia menunjukkan
bahwa untuk sebuah benda yang jatuh dari keadaan diam, jarak yang
ditempuh akan sebanding dengan kuadrat waktu. Kita dapat melihat hal ini
dari salah satu persamaan GLBB di bawah. Walaupun demikian, Galileo
adalah orang pertama yang menurunkan hubungan matematis.
Sumbangan Galileo yang khusus terhadap pemahaman kita mengenai gerak benda jatuh, dapat dirangkum sebagai berikut :
Pada suatu
lokasi tertentu di Bumi dan dengan tidak adanya hambatan udara, semua
benda jatuh dengan percepatan konstan yang sama.
Kita menyebut percepatan ini
sebagai percepatan yang disebabkan oleh gravitasi pada bumi dan
memberinya simbol g. Besarnya kira-kira 9,8 m/s2. Dalam satuan Inggris alias British, besar g kira-kira 32 ft/s2. Percepatan yang disebabkan oleh gravitasi adalah percepatan sebuah vektor dan arahnya menuju pusat bumi.
Persamaan Gerak Jatuh Bebas
Selama membahas Gerak Jatuh Bebas, kita menggunakan rumus/persamaan GLBB, yang telah dijelaskan pada pokok bahasan GLBB (dibaca dahulu pembahasan GLBB biar nyambung). Kita pilih kerangka
acuan yang diam terhadap bumi. Kita menggantikan x atau s (pada
persamaan glbb) dengan y, karena benda bergerak vertikal. Kita juga bisa
menggunakan h, menggantikan x atau s. Kedudukan awal benda kita
tetapkan y0 = 0 untuk t = 0.
Percepatan yang dialami benda ketika jatuh bebas adalah percepatan
gravitasi, sehingga kita menggantikan a dengan g. Dengan demikian,
persamaan Gerak Jatuh Bebas tampak seperti pada kolom kanan tabel.
Penggunaan
y positif atau y negatif pada arah ke atas atau ke bawah tidak menjadi
masalah asal kita harus konsisten selama menyelesaikan soal.
Pembuktian Matematis
Pada penjelasan panjang
lebar di atas, anda telah saya gombali untuk membuktikan secara
matematis konsep Gerak Jatuh Bangun, eh Gerak Jatuh Bebas bahwa massa
benda tidak mempengaruhi laju jatuh benda. Di samping itu, setiap benda
yang jatuh bebas mengalami percepatan tetap, semakin tinggi kedudukan
benda dari permukaan tanah, semakin cepat gerak benda ketika hendak
mencium tanah. Demikian pula, semakin lama waktu yang dibutuhkan benda
untuk jatuh, semakin cepat gerak benda ketika hendak mencium batu dan
debu. Masih ingat ga? Gawat kalo belajar sambil tiduran, tuh colokin tangan ke komputer biar pemanasan (piss…..)
Sekarang, rumus-rumus Gerak Jatuh Bebas yang telah diturunkan diatas, kita tulis kembali untuk pembuktian matematis.
vy = vyo + gt —— Persamaan 1
y = vyot + ½ gt2 —— Persamaan 2
vy2 = vyo2 + 2gh —— Persamaan 3
(sory, baru lupa… embel-embel y di belakang v hanya ingin
menunjukan bahwa benda bergerak vertikal atau benda bergerak pada sumbu
y, bila kita membayangkan terdapat sumbu kordinat sepanjang lintasan
benda. Ingat lagi pembahasan mengenai titik acuan)
Amati rumus-rumus di atas sampai puas. Ini perintah Jenderal, ayo dilaksanakan. Kalo bisa sampai matanya bersinar….
Pembuktian Nol
Setelah mengamati rumus di
atas, apakah dirimu melihat lambang massa alias m ? karena tidak ada,
maka kita dapat menyimpulkan bahwa massa tidak ikut bertanggung jawab
dalam Gerak Jatuh Bebas. Setuju ya ? jadi masa tidak berpengaruh dalam
GJB.
Pembuktian Pertama
vy = vyo + gt —— Persamaan 1
Misalnya kita meninjau gerak buah mangga yang jatuh dari tangkai pohon mangga. Kecepatan awal Gerak Jatuh Bebas buah mangga (vy0) = 0 (mengapa bernilai 0 ? diselidiki sendiri ya….) Dengan demikian, persamaan 1 berubah menjadi :
vy = gt
Melalui persamaan ini,
dapat diketahui bahwa kecepatan jatuh buah mangga sangat dipengaruhi
oleh percepatan gravitasi (g) dan waktu (t). Karena g bernilai tetap
(9,8 m/s2), maka pada persamaan di
atas tampak bahwa nilai kecepatan jatuh benda ditentukan oleh waktu (t).
semakin besar t atau semakin lamanya buah mangga berada di udara maka
nilai vy juga semakin besar.
Nah, kecepatan buah mangga
tersebut selalu berubah terhadap waktu atau dengan kata lain setiap
satuan waktu kecepatan gerak buah mangga bertambah. Percepatan gravitasi
yang bekerja pada buah mangga bernilai tetap (9,8 m/s2), tetapi setiap satuan
waktu terjadi pertambahan kecepatan, di mana pertambahan kecepatan alias
percepatan bernilai tetap. Alasan ini yang menyebabkan Gerak Jatuh
Bangun termasuk GLBB.
Pembuktian Kedua
Sekarang kita tinjau hubungan antara jarak atau ketinggian dengan kecepatan jatuh benda
vy2 = vyo2 + 2gh —— Persamaan 3
Misalnya kita meninjau batu
yang dijatuhkan dari ketinggian tertentu, di mana batu tersebut
dilepaskan (bukan dilempar ke bawah). Jika dilepaskan maka kecepatan
awal alias v0 = 0, seperti buah mangga
yang jatuh dengan sendirinya tanpa diberi kecepatan awal. Jika batu
tersebut dilempar, maka terdapat kecepatan awal. Paham ya perbedaannya….
Karena vy0 = 0, maka persamaan 3 berubah menjadi :
vy2 = 2gh
Dari persamaan ini tampak
bahwa besar/nilai kecepatan dipengaruhi oleh jarak atau ketinggian (h)
dan percepatan gravitasi (g). Sekali lagi, ingat bahwa percepatan
gravitasi bernilai sama (9,8 m/s2). Karena gravitasi
bernilai tetap, maka nilai kecepatan sangat ditentukan oleh ketinggian
(h). semakin tinggi kedudukan benda ketika jatuh, semakin besar
kecepatan benda ketika hendak menyentuh tanah. setiap satuan
jarak/tinggi terjadi pertambahan kecepatan saat benda mendekati tanah,
di mana nilai pertambahan kecepatan alias percepatannya tetap.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar